KOMPAS.TV - Siswa Sekolah Dasar di Lumajang, Jawa Timur, harus menempuh banjir lahar hujan Semeru untuk bisa sampai ke sekolah dengan digendong orang tuanya. Tak jarang, jika mereka terjatuh, seragam basah, dan tak bisa lanjut pergi ke sekolah. <br /> <br />Sudah empat hari, siswa SD Negeri Jugosari tak bersekolah, karena akses ke sekolah terputus akibat banjir lahar hujan Gunung Semeru. <br /> <br />Saat banjir mulai surut, para siswa meminta ayah mereka untuk menggendong, menyebrangi aliran lahar hujan Semeru. <br /> <br />Namun kondisi bebatuan yang licin dan aliran yang deras, menyebabkan seorang siswi terjatuh saat digendong bapaknya. Sebelum terbawa arus, mereka ditolong oleh warga lain. <br /> <br />Namun seragam pramuka yang dikenakan siswi tersebut basah, dan ia pun urung melanjutkan perjalanan ke sekolah. <br /> <br />Warga berharap, pemerintah bisa segera memperbaiki jembatan yang rusak akibat diterjang banjir lahar hujan Semeru. <br /> <br />Warga merasa jembatan tersebut menjadi akses utama warga, termasuk para siswa untuk bisa berangkat ke sekolah. <br /> <br />Baca Juga Kronologi Ibu dan Anak Tewas Tenggelam di Sungai Mahakam | KOMPAS PAGI di https://www.kompas.tv/regional/609062/kronologi-ibu-dan-anak-tewas-tenggelam-di-sungai-mahakam-kompas-pagi <br /> <br />#banjirlahar #laharsemeru #semeru <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/609063/siswa-sd-digendong-orangtuanya-lintasi-banjir-lahar-gunung-semeru-di-lumajang-kompas-pagi
